Gagal Karena terlalu Matang
Ketika kita mendengar ada seminar tentang wirausaha yang pertama kitalakukan adalah segera mendaftarkan diri sebagai peserta. dengan hikhmat kita mengikuti acara dari pagi hingga sore hari, bahkan setiap sesion pembicara dengan tema yg dibawakan oleh para nara sumber ataupun motovator membuat mata dan hati kita terbelalak. Ternyata untuk menjadi seorang wirausaha tidaklah sulit dan perlu modal besar. saat pulang pun kita menenteng sertifikat dengan segala tema dan kekaguman akan para motivator yangg menurut kita mengena dihati, dompet, waktu, keadaan dan sebagainya.
Dihari yang sama saat tiba dirumahpun kita secara nggak sadar bergerak mencarai tahu,dan membuka lagi koran , majalah, tabloid dan buku2 yg telah lama tertumpuk digudang dibolak balik agar ketemu ramuan yang cocok buat langkah membuka usaha. Ini pun dianggap kurang dan jurus terakhir adalah tanya ke om google mulai dari usaha apa yg cocok dengan kita, cocok dengan waktu yg ada hanya sabtu minggu, modal yg cocok dengan tabungan di bank, cocok dg hobby yang selama ini disukai, cocok dg skill yg dimiliki , cocok dengan pengalaman dan relasi yg dimiliki dan terkahir cocok dengan keluarga ( istri & anak ).
Ketika kecocokan ditemukan dan pilihan mulai di dapatkan langkah selanjutnya adalah memperbanyak literatur dengan mengikuti seminar lagi atai seminar lanjutan, workshop, talk show , diskusi dan membacak begitu banyak judul buku , tulisan di majalah, tabloid dan koran-koran.
Dengan yakinnya kita akan memulai usaha dengan membuat perencanaan ( bisnis plan), rencana waktu dan pola grand opening, rencana menentukan standart kwalitas anak buah,membuat perencanaan pelatihan anak buah, menrencanakan tempat yg kira2 cocok dan strategis, dan segala tetek bengeknya pokoknya harus direncanakan secara matang dan detail.
Seterusnya mulai dibuat perencanaan keuangan dengan menghitung biaya oprasional mulai dari sewa tempat, biaya investasi tetap seperti kebutuhan meja, kursi, gerobak, mesin, peralana lainnya serta peralatan transportasi. Dari perhitunga tersebut dengan tekad bulat dibuat haraga jual yang telah dimasukan semua komponen2 tsb termasuk komponen bunga bank dan margin yang memadai.
Begitu matangnya perencanaan yangg disiapkan hingga termasuk membuat solusi ( problem solving) alternatif ke 2, 3, 4, hingga 10 jika ternyata rencana 1 tidak bisa berjalan.
Bahkan perencanaan sudah dibuat sedemikian hingga jika nanti usaha yg didirikan ternyata berkembang pesat yaitu dengan membuat form2 , aturan main untuk teman2 kerja, saudara2 yang akan menanamkan modalnya dan termasuk dipelajari dengan cermat cara mengajukan pembiayaan penambahan modal ke perbankkan.
Semua sudah siap dianalisa di teliti dan dibuat pemodelannya dan untuk membuat semua itu sempurna ternyata memerlukan waktu hingga 6 bulan agar semuanya sempurna. Yang menjadi pertanyaan adalah….
Jaminan apa yg membuat usaha dg perencanaan sedemikian sempurna akan berhasil….. ?
Semua pembaca akan yakin dg jawaban : Tidak ada Jaminan Mengapa ????
Karena Perencanaan yg terlalu matang bukan merupakan kharakteristik para pemberani…… yg terjadi adalah terlalu matang akan menjadi gosong alias jadi arang kalupun nggak jadi abu.( wirausahan perlu digedekan mental beraninya )
Untuk wirausahawan yg diperlukan bukan perencanaan matang tapi intuisi dan kemampuan menyelesaikan persoalan yg muncul. ( karena setiap pembelajaran akan banyak sekali menemui masalah2 yg tidak pernah terprediksi)
Perencanaan yang dianggap sempurna tidak pernah ada dalam dunia wirausaha
Perencanaan yg sempurna hanya mampu di buat oleh para ahlinya ( konsultan) sesuai dengan bidang masing2 ( sdm, advertising, marketing, dan seterusnya )
Perencanaan sempurna hanya dilakukan oleh investor….. sekali lagi cara berfikir dan bertindak seperti diatas hanya boleh dilakukan oleh investor
Jangan pernah bertingkah laku dan berencana seperti investor jika kita hanya punya modal sekelas pedagang kaki lima.
Dari 6 alasan diatas kita harus menyadari bahwa anda dan saya adalah merupakan insan pekerja yang ingin meraih masa depan yg lebih baik, yaitu masa kita saat tidak terlalu mampu bekerja dan pengasilan suadah tidak ada dan biaya hidup justru lebih tinggi yaitu saat masa usia 55 keatas alias pensiun.
Terlalu banyak para pembelajar wirausaha yangg terdampar dan tidak pernah lagi berani mencoba untuk membangun usaha karena jera ( kapok) yang dikarenakan prilakunya meniru2 gaya investor yaitu dg Mulai menanamkan investasi ( tabungan) karena saudara, teman dan bujuk rayu dengan return yg cepat dan untung selangit, menganggap investasi merupakan penghasilan sampingan, menganggap usaha dengan penghasilan receh adalah usaha sampingan dan seterusnya, yg secara tidak sadar membuat kita
mengesampingkan semua persoalan yg muncul terkait dg modal yang kita tanam, yg berakibat ambruknya usaha tsb atau modal kita dibawa kabur oleh para penipu atau ketidak mampuan org2 yg telah menarik dana anda untuk investasi suatu usaha.
Jika anda sebagai kaum pekerja yang ingin berhasil sekaligus dalam karier dan wirausaha yang perlu
dilakukan adalah :
– Yakinlah bahwa untuk dapat menata masa depan usaha bukan hal yang gampang seperti membalikkan telapak tangan
– Hilangkan sikap jaim, malu merasa rendah diri. Dan pupuklah sikap rendah hati, sedikit berhemat, sedikit lebih sabar, sedikit lebih disiplin, sedikit lebih ulet ( kerja keras), sedikit lebih tegar ( tidak cengeng dan mudah mengeluh)
– Bangunlah usaha dengan modal yang terukur karena pembelajaran perlu pengorbanan waktu, modal, tenaga, pikiran dan seterusnya ( nggak perlu sok2an dg modal walaupun anda memilikinya)
– Bangunlah intuisi dan jiwa entrepreneur anda dengan menjalani usaha dg tenaga , pikiran anda dan keluarga. Ingat pengalaman tidak akan datang tiba2 melainkan butuh waktu. Kuasailah usaha anda dari A-
Z walupun selanjutnya anda harus mendelegasikan ke yang lain.
– Ubalah pola pikir bahwa pengalaman adalah guru yg paling berharga menjadi ” Cari dan pelajari pengalaman yang paling murah biayanya ” dengan cara buka mata telinga dan hati kita selebar2nya dan seluas2nya untuk menimba pengalaman dari mereka yg berhasil.
– Carilah mentor, guru dan sebagainya agar anda tidak selalu mencari pembenaran sendiri.
– Mulailah membuka usaha dan selalu cari dan ikuti pelatihan dan semuanya secara simultan untuk menyelesaikan semua persoalan yang muncul dan rencana pengembangan.
– Asah kemampuan anda dalam Melihat, Meniru dan Memodifikasi atau memperbaiki agar lebih segalanya.
Sekali lagi Terlalu matang = Gosong= arang = abu.
salam sukses silahkan mencoba….